Background

Background

Silahkan klik beberapa gambar di bawah ini

  • image1
  • image2
  • image3
  • image4
  • image2
  • image1
  • image4
  • image3

LATAR BELAKANG

            Kita terlahir dengan nasib yang berbeda-beda, baik secara fisik maupun materi. Tak dapat dipungkiri banyak sekali yang dapat kita saksikan orang-orang yang terlahir dengan penuh kekurangan salah satunya ialah anak jalanan yang berkehidupan serba kekurangan. Ia hidup tidak seperti mayoritas orang pada umumnya memiliki pakaian yang cukup, makanan yang cukup, serta memiliki wawasan yang cukup luas didapatkan dari pendidikan formal yang bermutu. Sifat anak jalanan juga identik dengan kekerasan, pencurian, perkelahian dan beberapa perbuatan-perbuatan buruk lainnya. Ada yang mengatakan bahwa mereka kurang atau bahkan tidak sama sekali mendapatkan pendidikan formal. Oleh karenanya orang-orang menganggap bahwa sifat anak jalanan sudah wajar jika perbuatannya ‘kurang ajar’.
            Salah satu faktor anak jalanan tidak berpendidikan dikarenakan masalah keuangan. Padahal di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab XIII tentang Pendidikan dan Kebudayaan pada pasal 31 ayat 1 mengatakan bahwa “Setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pendidikan” dan ayat selanjutnya yaitu ayat 2 menjelaskan masalah biaya pendidikan dasar, berbunyi seperti ini “Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayanya”. Namun dalam realitas yang ada pasal-pasal tersebut masih belum teraktualisasi secara maksimal. Masih banyak anak-anak bangsa yang tidak mendapat pendidikan formal selama 9 tahun.
            Dari beberapa observasi yang telah dilakukan, anak jalanan yang tidak memiliki pendidikan lebih memilih menghabiskan waktunya untuk mengamen, berkumpul dan bermain, ataupun untuk melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat. Hal ini membuat penulis merasa sedih pada kenyataan yang ada. Penulis ingin memberikan inovasi baru tentang penangan yang bersifat positif bagi anak jalan. Penulis ingin melarikan anak-anak jalanan kesebuah wadah seni demi memanfaatkan bakat-bakat yang ada pada setiap diri anak-anak jalanan tersebut.
            Maka dari itu penulis mengangkat tema dalam penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu “Anak Jalanan dan Seni”.




TINJAUAN PUSTAKA

A.   Anak Jalanan
Di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan tentang tujuan dari Negara Republik Indonesia, berbunyi “… Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, ……”. Akan tetapi tujuan tersebut masih belum tercapai khusunya bagi anak-anak jalanan. Mayoritas dari mereka masih belum merasakan pemenuhan kewajiban-kewajibannya yang urgent dari Negara. Salah satunya ialah pemenuhan dalam kebutuhan pendidikannya. 
Pendidikan merupakan faktor penting untuk membentuk kharakter seseorang dan untuk mengembangkan bakat yang dimiliki setiap orang. Lain halnya ketika orang yang kurang atau tidak sama sekali menyentuh dunia pendidikan formal akan sangat mudah untuk terjerumus ke perilaku-perilaku yang bersifat negatif. Seperti halnya dengan anak jalanan, kebanyakan orang menganggap bahwa mereka itu identik dengan perbuatan yang negatif.
Dari pendidikan formal orang-orang sudah tentu akan mendapatkan begitu banyak pengetahuan-pengetahuan. Mereka dapat lebih memperbaiki kualitas taraf hidup yang lebih berkecukupan.
B.   Seni
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia defenisi dari seni ialah keahlian membuat, seperti tari, lukisan, dan ukiran. Jadi dapat di konklusikan defenisi dari seni ialah bakat dari diri seseorang untuk menciptakan sesuatu yang di peroleh berkat latihan secara terus menerus.
Setiap orang memiliki seni di dialam dirinya, akan tetapi ada beberapa orang yang belum mengetahui bakat-bakat yang ia miliki. Beberapa faktor yang mendasari mereka belem mengetahui bakat-bakat yang ada didalam dirinya, diantaranya mereka belum mengenal diri mereka sendiri, sarana yang mereka miliki belum tersedia, dan lain-lain.
Apabila seni pada diri setiap manusia dapat dikembangkan lebih optimal, niscaya kebutuhan-kebutuhan setiap orang akan mudah terpenuhi dikarenakan setiap orang akan lebih menciptakan sesuatu hal yang kreatif dan inovatif.

  
HASIL DAN PEMBAHASAN

      Setiap orang memiliki seni, begitu pun dengan anak-anak jalanan. Akan tetapi mayoritas anak jalanan masih belum menggali potensi-potensi yang ada didalam diri mereka karena alasan utama ialah mereka masih belum mendapatkan pendidikan yang layak. Akibatnya banyak dari mereka lebih menghabiskan waktu dengan kegiatan-kegiatan negatif. Padahal ketika potensi-potensi setiap anak jalanan diketahui maka sudah barang tentu hidup mereka akan lebih jauh bernilai positif ketimbang harus berkumpul dan melakukan kegiatan yang kurang jelas arahnya.
Maka dari itu menurut pandangan penulis, anak jalan sebaiknya dilarikan ke dunia-dunia seni. Hal itu merupakan tindakan efektif, agar bakat mereka dapat di optimalkan bagi Negara.
Untuk mendukung hal tersebut, seharusnya anak jalanan dibuatkan sebuah wadah seni untuk melatih kreatifitas mereka. Mereka di dalam wadah tersebut dibekali dengan pembelajaran-pembelajaran dasar sesuai bakat yang ia miliki dan fasilitas pendukung bakat mereka telah terfasilitasi.